Saturday, February 26, 2022

PTK PKn SD Kelas V

kumpulan ptk rpp sekolah learning silabus sertifikasi guru pendidikan portofolio dapodik contoh tugas kuliah makalah skripsi mata pelajaran

 BAB I

PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn ) diberikan sejak SD sampai SLTA. Dengan PKn seseorang akan memiliki kemampuan untuk mengenal dan memahami karakter dan budaya bangsa serta menjadikan warga negara yang siap bersaing di dunia internasional tanpa meninggalkan  jati  diri  bangsa. Melalui PKn setiap warga negara dapat mawas diri dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini yang memberi dampak positif dan negatif. PKn juga bermanfaat untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. 

Pada kenyataannya,  PKn dianggap ilmu yang sukar dan sulit dipahami. PKn adalah pelajaran formal yang berupa sejarah masa lampau, perkembangan sosial budaya, perkembangan teknologi, tata cara hidup bersosial, serta peraturan kenegaraan. Begitu luasnya materi PKn menyebabkab anak sulit untuk diajak berfikir kritis dan kreatif dalam menyikapi masalah yang berbeda. Sementara anak usia sekolah dasar tahap berfikir mereka masih belum formal, karena mereka baru berada pada tahap Operasi Onal Konkret ( Peaget : 1920 ). Apa yang dianggap logis, jelas dan dapat dipelajari bagi orang dewasa, kadang – kadang merupakan hal yang tidak masuk akal dan membingungkan bagi siswa. Akibatnya banyak siswa yang tidak memahami konsep PKn. 

Berdasarkan temuan penulis, sebagian besar siswa kurang aktif dan berfikir kritis dalam materi Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Apabila anak menghadapi masalah kontekstual baru yang berbeda dengan yang dicontohkan, anak belum mampu berfikir kritis dan menemukan solusi dengan benar sehingga banyak anak yang menjawab salah, dan dengan alasan soalnya sulit. Karena itu wajar setiap kali diadakan tes,  nilai pelajaran PKn selalu rendah dengan rata – rata kurang dari KKM.


Seperti yang dialami penulis sendiri, setiap ulangan PKn nilai rata – rata anak di bawah 75. Termasuk  pada materi Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Nilai rata – rata formatif  hanya 68.  Dari 23 siswa hanya 12 siswa 52 %  yang memperoleh nilai 75 ke atas. Sedangkan 10 siswa yang lain 43 %  mendapat nilai dibawah 75.

Menghadapi kenyataan tersebut di atas,  penulis tertarik untuk mendalami dan melakukan tindakan – tindakan perbaikan pembelajaran PKn, khususnya materi Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) melalui penelitian tindakan kelas. Perbaikan yang  penulis lakukan mengenai penerapan metode bermain peran pada materi pengambilan keputusan bersama. Harapan penulis adalah terjadinya pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan serta lebih bermakna dan adanya keberanian peserta didik yang tuntas untuk menyelesaikan masalah kontektual dengan benar serta untuk lebih menguasai pelajaran.

Hipotesis yang penulis lakukan adalah dalam bentuk laporan hasil yaitu berjudul “ Meningkatkan hasil belajar Pengambilan keputusan bersama melalui metode bermain peran dengan model pembelajaran cooperative  learning siswa kelas V SD Negeri CONTOH“.


1.        Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran, sebagai berikut.

a.         Siswa kurang memahami konsep pengambilan keputusan bersama.

b.         Siswa kurang aktif dalam berdiskusi

c.         Siswa kurang terampil dalam berkomunikasi dengan teman sebaya.

d.        Hasil belajar siswa rendah


2.        Analisis Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti berusaha mencari faktor penyebab masalah dengan melakukan refleksi, bertanya kepada siswa dan melakukan diskusi dengan teman sejawat. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa penyebab siswa belum memahami materi pengambilan keputusan bersama seperti berikut.

a.         Guru tidak menggunakan alat peraga.

b.        Bahwa semua siswa yang terlibat dalam pembelajaran saat melakukan diskusi hanya beberapa siswa yang aktif, sedangkan yang lain hanya mendengarkan.

c.         Kurangnya contoh dan latihan.

d.        Kurangnya bimbingan guru secara menyeluruh.


3.        Alternatif dan Pemecahan Masalah

Dari analisis masalah di atas, peneliti menemukan alternatif dan prioritas pemecahan masalah sebagai berikut.

a.         Guru perlu menerapkan metode pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b.        Guru perlu memberikan contoh nyata melalui Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan kelompok.

c.         Guru perlu memberikan latihan dan bimbingan secara menyeluruh pada pembelajaran PKn tentang pengambilan keputusan bersama.


B.       Rumusan Masalah

Setelah menemukan faktor penyebab siswa belum memahami materi pengambilan keputusan bersama pada pelajaran PKn, peneliti berusaha merumuskan permasalahan. Rumusan masalah tersebut seperti berikut.

1.        Bagaimanakah keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia?

2.        “ Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran bermain peran untuk meningkatkan hasil belajar PKn tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia di kelas V SD NEGRI CONTOH?”



Untuk selengkapnya silahkan download



Semoga Makalah / skripsi / PTK

PTK PKn SD Kelas V

bermanfaat bagi Anda, dan Jika ada usul dan saran buat Kumpulan PTK RPP, silahkan beri komentarnya yang ada di bawah.
Terima Kasih.


Comments
1 Comments

1 comment:

  1. terima kasih sudah berbagi.
    semoga dilimpahkan rejekinya.

    ReplyDelete

Anda memerlukan silabus, RPP, PTK yang lainnya yang belum saya terbitkan ?? silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah ini.
Komentar anda akan di moderasi terlebih dulu sebelum tampil.